Kamis, 22 September 2011

MIKROBIOLOGI .


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
(MIKROBIOLOGI DASAR)


 

OLEH :
WILA QURROTU’AINI
0901145122

JURUSAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PERCOBAAN I

A.    Judul Percobaan
Pembiakan mikroba tanah pada media apel dan kentang.
B.     Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan mengamati pertumbuhan mikroorganisme pada media apel dan kentang dari berbagai karakteristik tanah.
C.    Dasar Teori
Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari mengenai bakteri atau mikroorganisme, baik bentuknya, susunannya dan lain-lain. Karena itu untuk dapat melihat dengan jelas penampakan mikroba maka perlu diadakan piaraan atau biakan mikroorganisme.
Untuk mendapatkan piaraan murni atau satu spesies saja dalam satu media maka kita dapat memperoleh dari biakan campuran. Kemudian akan kita tanam atau kultur dalam media yang steril. Dengan demikian akan tumbuh bermacam-macam koloni yang masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas.
E Tanah
Di setiap tempat seperti dalam tanah, udara, maupun air selalu dijumpai mikroba. Umumnya jumlah mikroba dalam tanah terutama tanah sampah lebih banyak daripada di dalam air ataupun udara. Umumnya bahan organik maupun anorganik lebih tinggi dalam tanah sehingga cocok untuk pertumbuhan mikroba heterotrof maupun autotrof. Keberadaan mikroba dalam tanah dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisika tanah. Komponen penyusun tanah yang terdiri atas pasir, debu, lempung dan bahan organik maupun bahan penyemen lain kaan membentuk struktur tanah. Struktur tanah akan menentukan keberadaan oksigen dan lengas dalam tanah.
Dalam hal ini akan terbentuk lingkungan mikro dalam suatu tanah. Mikroba akan membentuk mikrokoloni dalam struktur tanah tersebut, dengan tempat pertumbuhan tanah yang sesuai dengan sifat mikroba dan lingkungan yang diperlukan.Dalam suatu struktur tanah dapat dijumpai berbagai mikrokoloni, mikroba-mikroba tersebut mempunyai kemampuan untuk merubah suatu senyawa lain menjadi senyawa lain dalam rangka untuk mendapatkan energi dan nutrien. Demikian dengan adanya mikroba tersebut, menyebaabkan terjadinya daur unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan unsur lain di alam.
E  Media
Susunan bahan yang baik yaitu bahan  alami ( seperti toge, kentang, daging, apel, kentang, dan sebagainya ) ataupun bahan buatan ( berbentuk senyawa organik ataupun anorganik ) yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba disebut media.
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu, yaitu bahwa:
1) Di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk     pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba.
2) Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan PH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba.
3) Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami mikroba yang dimaksud, tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.
D.    Alat dan Bahan
Alat :
1.      Alumunium Foil
2.      Pisau
3.      Kapas
4.      Alat pemanas
5.      Baki/wadah
6.      Kertas label
7.      Spatula
8.      Kain bersih
Bahan :
1.      4 macam tanah (tanah sawah, tanah lapangan, tanah sampah, tanah pasir).
2.      4 buah apel dan kentang.
3.      Mama lemon (desinfektan) dan air.
E.     Cara Kerja
1.      Buah apel dan kentang dicuci bersih dengan air, kemudian dicuci lagi dengan mama lemon lalu dikeringkan.
2.      Panaskan pisau dengan pembakar Bunsen sampai memijar (merah) lalu biarkan sampai dingin kemudian dipakai untuk melubangi tepi buah apel dan kentang kira-kira sedalam 3 cm.
3.      Setiap selesai melubangi 1 buah apel/kentang, pisau dicuci bersih dan dipanaskan (seperti cara kerja no.2).
4.      Setelah semua buah apel dan kentang dilubangi, kemudian masukkan masing-masing jenis tanah dengan menggunakan spatula pada apel dan kentang.
Untuk setiap tanah pasir               : 1 kentang dan 1 apel.
Untuk setiap tanah sampah           : 1 kentang 1 apel.
Untuk setiap tanah lapang                        : 1 kentang 1 apel.
Untuk setiap tanah sawah             : 1 kentang 1 apel.
5.      Setelah dilubangi dan diberi 4 jenis tanah pada masing-masing buah, lubang ditutup dengan kapas steril. Setelah itu buah dibungkus dengan alumunium foil sampai rapat dan diberi label untuk menandakan jenis buah dan jenis tanah.
6.      Kemudian buah apel dan kentang yang telah dibungkus rapi diletakkan pada baki/wadah yang disediakan. Dan lakukan pengamatan selama 2 minggu.




PERCOBAAN II
A.    Judul Percobaan
Sterilisasi alat atau medium dengan autoklaf (uap air panas bertekanan).
B.     Tujuan Percobaan
Untuk membebaskan semua bentuk kehidupan khususnya mikroba yang dapat berkembang biak.
C.    Dasar Teori
Bahan atau peralatan yang dipergunakan didalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril, artinya pada bahan atau peralatan tersebut tidak terdapat mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang akan mengganggu media dan proses yang sedang dikerjakan. Steril akan didapatkan melalui sterilisasi.
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua macam kehidupan. Pada prinsipnya dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara fisik, kimia, dan mekanik.
Steril akan didapatkan melalui sterilisasi, baik yang dilakukan:
1. Secara fisik
Selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah dan terurai akibat temperatur tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik dapat dilakukan. Cara sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan tekanan tinggi. Sterilisasi ini dapat dilakukan secara pemanasan dan penyinaran.
¤Pemanasan.
    -  Pemijaran: membakar alat pada api secara langsung, contoh: jarum     ose,pinset.
    -  Panas kering: sterilisasi dengan oven, sterilisasi ini cocok untuk alat yang terbuat dari kaca, contoh: erlenmeyer, tabung reaksi, dll.
    -  Uap air panas: Konsep ini mirip mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat jika menggunakan media ini agar tidak terjadi dehidrasi .
    -  Uap air panas bertekanan: Dengan menggunakan autoklaf
¤ Penyinaran UV
Sinar UV ini juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior safety Cabinet dengan disinari dengan lampu UV.
2. Secara kimia
Senyawa kimia yang banya digunakan sebagai desinfektan antara lain larutan CuSO4, AgNO3, ZnO, dan sebagainya serta larutan alkohol dan campurannya, misalnya dengan penggunaan desinfektan, larutan alkohol, larutan formalin, larutan AMC, dan sebagainya.
3. Secara mekanik
Untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi akan mengalami perubahan, maka sterilisasinya harus dilakukan secara mekanik. Di dalam bidang mikroba, penyaringan merupakan sterilisasi secara fisik, serta banyak digunakan dengan cara filter khusus, misalnya dengan penggunaan saringan atau filter khusus. Sterilisasi ini menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditunjukkan untuk sterilisasi bahan yang peka panas.Bahan ataupun peralatan yang dipergunakan di dalam mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Artinya, pada bahan atau perlatan tersebut tidak terdapat mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik akan mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan.
D.    Alat dan Bahan
1.      Cawan petri 4 buah.
2.      Tabung reaksi 4 buah.
3.      Gelas kimia 2 buah.
4.      Erlenmeyer 2 buah.
5.      Pengaduk kaca.
6.      Kain kassa.
7.      Kapas.
8.      Kertas sampul kopi.
9.      Kertas label.
10.  Karet gelang.
11.  Tali bangunan.
12.  Lemari es.
13.  Autoklaf.
14.  Air.
15.  Sunlight.
E.     Cara Kerja
1.      Semua alat dicuci bersih dengan menggunakan sabun pembersih kemudian di lap dan dikeringkan.
2.      Cara sterilisasi tabung reaksi dan labu Erlenmeyer :
a.       Kapas dibungkus kain kassa membentuk buntalan.
b.      Bungkusan kapas dimasukkan ke mulut tabung reaksi dan labu Erlenmeyer.
c.       Bungkus alat-alat dengan kertas copy dan ikat dengan karet gelang/tali bangunan.
d.      Masukkan ke dalam autoklaf.
3.      Cara sterilisasi cawan petri dan gelas kimia :
a.       Kapas dimasukkan ke dalam cawan petri dan gelas kimia hingga memenuhi ruang di dalamnya.
b.      Tutup rapat, bungkus dengan kertas copy lalu ikat.
c.       Masukkan ke dalam autoklaf.
4.      Cara menggunakan autoklaf
1.      Alat-alat dimasukkan ke autoklaf.
2.      Ditutup rapat, kran pada pipa uap dibuk, suhu akan naik à 121° C (dipertahankan 15-20 manit).
3.      Kran uap ditutup, maka suhu mulai turun dan manometer O à autoklaf dibuka
5.      Setelah disterilkan dengan autoklaf, alat-alat dibiarkan dingin dahulu.
6.      Setelah dingin dimasukkan ke dalam lemari es dan dibuka bungkusnya apabila akan digunakan dalam pembuatan  media (± 1 minggu).






PERCOBAAN III
A.    Judul Percobaan
Pembuatan  Media semi sintaesis : PDA (Potato Dextrose Agar).
B.     Tujuan Percobaan
Mengenal jenis dan cara pembuatan media.
C.    Dasar Teori
Media adalah bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Selain itu kita dapat mengetahui sifat-sifat mikroorganisme
Ada beberapa bentuk media :
1.      Berdasarkan fase (sifat fisik dari media)
a.       Media padat adalah media yang unsure utamanya agar, contoh : NA  (Nutrient Agar).
b.      Media ½ padat yaitu media dengan kandungan agar <0,5 %
c.       Media cair adalah media yang tidak mengandung agar, contohnya Nutrient Broth (kaldu).
2.      Berdasarkan komposisinya (susunan)
a.       Media sintesis adalah media yang kandungan zat kimianya diketahui, contohnya : GA (Glukosa Agar).
b.      Media semi sintesis adalah media yang sebagian dari komposisi bahan kimianya diketahui, contohnya : PDA (Potato Dextrose Agar) dan TA (Taoge Agar).
c.       Media non sintesis adalah media yang komposisi kimianya tidak diketahui, contohnya : media apel.
Media pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat- zat makanan ( nutrisi ) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan, dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.

Bahan-bahan media pertumbuhan            :
1. Bahan dasar
ß Air ( H2O ), sebagai pelarut
ß Agar-agar, sebagai pemadat media agar sulit didegradasi oleh mikroba.
ß Gelatin, memiliki fungsi yang sama dengan agar-agar, tetapi kekurangnnya adalah lebih mudah didegradasi oleh mikroba jika dibandingkan dengan agar-agar.
ß Silica gel, bahan yang mengandung natrium silikat, sebagai pemadat media. Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media oganisme eutotrof obligat.
2. Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O, N, P dan unsur mikro seperti Fe, Mg dan Pelikan
3. Bahan tambahan
Bahan yang ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu
4. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media.
EAgar-agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan atau bubuk
EPeptone, produk hidrolisis protein hewani atau nabati
EMeat extract
EYeast estract
E Karbohidrat
Sesuai dengan fungsi fisiologis dari masing-masing komponen hara yang terdapat dalam media, maka susunan media untuk semua jenis memiliki kesamaan isi, yaitu:
a)  Kandungan air
b)  Kandungan nitrogen
c)   Kandungan sumber energi
d)   Faktor pertumbuhan
D.    Alat dan Bahan
Alat :
1.      Erlenmeyer
2.      Gelas Kimia
3.      Tabung Reaksi
4.      Cawan Petri
5.      Pengaduk Kaca
6.      Timbangan
7.      Kain Penyaring
8.      Autoklaf
9.      Pisau
10.  Panci
11.  Alumunium Foil
12.  Kompor Gas
Bahan :
1.      Kentang 150 gr
2.      Sukrosa/gula pasir 10 gr
3.      Agar-agar bubuk 20-22 gr
4.      Aquades 1000 ml
E.     Cara Kerja
1.      Kentang dikupas, dicuci kemudian dipotong dadu. Potongan kentang direbus selama ½ jam dengan 500 ml aquadest.
2.      Setelah mendidih disaring dengan kain penyaring yang bersih.
3.      Agar-agar dimasukkan ke dalam 500 ml aquades sambil diaduk sampai homogeny.
4.      Campurkan agar-agar dengan ekstrak kentang lalu didihkan lagi.
5.      Setelah mendidih, campurkan sukrosa/gula pasir ke dalam larutan agar + kentang, lalu diaduk-aduk sampai homogeny.
6.      Disaring dengan kain penyaring yang bersih dan dimasukkan ke dalam erlemeyer atau gelas kimia. Tutup dengan buntalan kapas.
7.      Bedakan dalam 3 wadah :
a.       Agar tegak
b.      Agar miring
c.       Agar cawan petri
8.      Media siap digunakan.
PERCOBAAN IV
A.    Judul Percobaan
Membuat piaraan mikroba
B.     Tujuan Percobaan
Dapat melihat sifat pertumbuhan dan bentuk koloni mikroba pada berbagai macam media.
C.    Dasar Teori
Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptik ke dalam media steril. Inokula adalah bahan atau media yang mengandung mikroba. Semua pekerjaan mikrobiologi harus dikerjakan secara aseptik, kerja aseptik dilakukan dengan cara bekerja dengan nyala api bunsen. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi. Cara menginokulasikannya adalah dengan pipet pasteur atau dengan jarum ose bundar. Sebelum melakukan kerja, alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu, sedangkan bunsen dinyalakan 10 menit terlebih dahulu sebelum bekerja yang bertujuam agar terjadi radiasi sehingga mikroorganisme menjauh.
Pertumbuhan pada media:
1. Plat agar: terdapat koloni putih kekuningan bintik-bintik bulat, berarti Micrococcus lutea dapat tumbuh dengan baik pada media agar. Cara menginokulasikannya adalah dengan menggunakan jarum ose dan menggoreskan inokula secara zig-zag pada media.
2. Agar miring: banyak koloni putih kekuningan, berarti bakteri adalah aerob, karena dapat tumbuh dengan lingkungan beroksigen. Cara menginokulasikannya adalah menggunakan jarum ose untuk menggoreskan inokula secara zig-zag pada media agar miring.
3. Agar tegak: koloni di atas banyak, ada gelembung, berarti bakteri anaerob berhasil menghasilkan gas. Cara menginokulasikannya adalah dengan menggunakan jarum ose untuk menusuk agar tegak.
4. Media cair: terdapat endapan di dasar.
Media dibuat miring, dan tegak karena memiliki fungsi-fungsi tertentu:
èAgar miring: digunakan untuk menganalisis kuantitatif yaitu menghitung koloni.
èAgar tegak: untuk menentukan bakteri, apakah anaerob, apakah aerob.
D.    Alat dan Bahan
1.      Tabung Reaksi Steril
2.      Cawan Petri Steril
3.      Pemanas Bunsen
4.      Jarum Ose
5.      Kertas Label
6.      Media PDA
7.      Biakan Bakteri
E.     Cara Kerja
1.      Buka buntalan kapas dari mulut tabung reaksi dan cawan petri, usahakan jangan terlalu lebar dan buntalan kapas jangan jauh-jauh,
2.      Tuangkan media PDA ke dalam cawan petri steril dan tabung reaksi steril dengan cara didekatkan dengan pemanas Bunsen, dan langsung ditutup kembali dengan penutupnya untuk cawan petri.
3.      Sedangkan untuk tabung reaksi ditutup dengan kapas. Lalu biarkan sampai dingin (untuk tabung reaksi dibuat dalam 2 wadah yaitu media agar miring dan agar tegak).
4.      Setelah media dingin/mengeras, tabung reaksi dan cawan petri di inokulasi dengan mikroorganisme tanah yang terdapat pada apel dan kentang (percobaan I), caranya :
a.       Untuk media agar miring :
v  Siapkan biakan dan pegang jarum ose di tangan kanan dan media ditangan kiri.
v  Panaskan jarum ose lalu sentuhkan ke biakan.
v  Tarik jarum ose ke atas permukaan agar miring mulai dari bagian dasar dengan gerak zigzag dan jangan sampai merusak agar, tutup, kemudian diberi label (biakan dari tanah apa).
v  Ulangi untuk media agar miring yang lain dengan cara yang sama sambil sesekali jarum ose dipanaskan kembali.
b.      Untuk media agar tegak :
v  Siapkan biakan dan pegang jarum ose (yang lurus) ditangan kanan dan media di tangan kiri.
v  Panaskan jarum ose lalu sentuhkan ke biakan.
v  Tusuk jarum ose ke bagian tengah media sampai mendekati dasar media, kemudian tarik dengan hati-hati, tutup, kemudian beri label.
c.       Untuk media agar cawan petri :
v  Siapkan biakan dan pegang jarum ose di tangan kanan dan media di tangan kiri.
v  Panaskan jarum ose lalu sentuhkan ke biakan.
v  Goreskan jarum ose pada permukaan media agar cawan petri secara zigzag.
v  Tutup, kemudian beri label.
5.      Setelah beberapa hari, amati pertumbuhan koloni pada media-media tersebut.





















PERCOBAAN V

A.    Judul Percobaan
Identifikasi mikroorganisme tanah.
B.     Tujuan Percobaan
Mengetahui jenis-jenis mikroorganisme yang tumbuh pada berbagai tanah.
C.    Dasar Teori
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme mikroskopik yang sebagian besar berupa satu sel yang terlalu kecil untuk dapat dilihat menggunakan mata telanjang, mikroba berukuran sekitar 1μm – 5μm. Oleh karena itu mikroba hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu, yaitu mikroskop.
Mikroba dapat ditemui dimana-mana, di tanah, di air, di udara, makanan, miniman, maupun tanaman. Ada dua jenis mikroba dilihat dari manfaatnya, yaitu mikroba menguntungkan dan mikroba merugikan. Mikroba menguntungkan adalah mikroba pangan dan industri yang membantu manusia dalam pembuatan keju, yogurt, tempe, oncom, kecap, ragi, obat-obatan, dan sebagainya. Mikroba yang mengunungkan juga dapat membantu menghancurkan bahan organik seperti sampah-sampah organik sehingga mengurangi jumlah sampah dan bisa pula menjadi pupuk bagi tanaman. Tetapi mikroba merugikan juga tak sedikit jumlahnya, yaitu mikroba yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia serta mikroba yang mengakibatkan basi atau kerusakan pada bahan makanan maupun minuman.
D.    Alat dan Bahan
Cawan petri dan tabung reaksi yang sudah diinokulasikan, kaca pembesar/lup.
E.     Cara Kerja
1.      Lakukan pengamatan pada media agar miring, agar tegak, dan cawan petri dengan lup/kaca pembesar.
2.      Catat jenis-jenis mikroorganisme tanah yang terdapat pada media-media tersebut.
3.      Buat dalam bentuk table, yaitu :
v  Table identifikasi mikroorganisme tanah pasir.
v  Table identifikasi mikroorganisme tanah sawah.
v  Table identifikasi mikroorganisme tanah sampah.
v  Tabel identifikasi mikroorganisme tanah lapang.
4.      Catat tekstur (lendir, serabut, atau titik) dan warna mikroorganisme tanah yang teramati.



















TABEL HASIL PENGAMATAN

SUMBER BIAKAN
MEDIA PDA
TABUNG REAKSI
CAWAN PETRI
TEGAK
MIRING
Tanah Sawah
Warna : Putih ke kuningan.
Tekstur : Lendir
-
Warna : Putih ke kuningan.
Tekstur : Lendir + Titik.
Tanah Lapang
-
Warna : Putih
Tekstur : Lendir
Warna : Putih
Tekstur : Titik.
Tanah Pasir
Warna : Putih
Tekstur : Lendir
-
Warna : Putih
Tekstur : Titik
Tanah Sampah
-
Warna : Putih
Tekstur : Titik Berlendir.
Warna : Putih ke kuningan.
Tekstur : Lendir + Titik.


HASIL PERCOBAAN      :

(MEDIA CAWAN PETRI)                               (MEDIA TABUNG REAKSI)
Tanah Sampah                                                    Tanah Sampah                                 
                              
Tanah Sawah                                                      Tanah Sawah
                              
Tanah Pasir                                                         Tanah Pasir
                              
Tanah Lapang                                                     Tanah Lapang
                              
PERTANYAAN :
1.      Apa fungsi gula pasir dalam media PDA ?
2.      Mengapa sterilisasi lebih baik menggunakan autoklaf dibandingkan dengan oven?
3.      Mengapa dalam jarum ose harus selalu dipanaskan setelah diinokulasi ke media?
4.      Dari hasil identifikasi, sumber biakan manakah yang paling banyak mengandung mikroba?  Jelaskan!
JAWABAN :
1.      Fungsi dari suatu media biakan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum menumbuhkan mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformulasikan suatu medium yang memberikan hasil terbaik Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan , sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
2.      Karena autoklaf mempunyai suhu yang tinggi, Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Perhitungan waktu sterilisasi autoclave dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoclave akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121°C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan di autoclave karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoclave diuji dengan indikator biologi.
3.      Karena jarum ose harus dalam keadaan steril, Agar bakteri-bakteri mati dalam suhu yang panas dan tidak menempel pada jarum ose yang terbawa oleh udara atau apapun.
4.      Sumber yang paling banyak mengandung mikroba adalah tanah sampah karena di dalam tanah sampah terdapat kandungan unsure hara seperti nitrogen, karbon, fosfor, dan humusnya lebih banyak dibandingkan dengan tanah lapang, tanah sawah, dan tanah pasir. Dan juga di dalam tanah sampah banyak terjadi proses penguraian bahan organic maupun anorganik yang dilakukan oleh mikroba-mikroba yang terdapat di dalam tanah sampah tersebut, oleh karena itu pada tanah sampah ditemukan banyak mikroba.













KESIMPULAN
Media biakan berfungsi untuk memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan.
PDA merupakan media penumbuhan mikroorganisme yang sangat efektif, hal tersebut dikarenakan sebagian besar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang di dalam media tersebutdalam. Proses pembuatan PDA membutuhkan waktu yang tidak singkat maka PDA perlu dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya apabila akan digunakan.
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
v  Mikroorganisme dapat dikembangkan  oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media.
v  Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.
v  Kentang adalah bahan yang baik untuk digunakan sebagai bahan media buatan karena banyak mengandung karbohidrat
v  media PDA (Potato Dextrosa Agar)  merupakan media semisintetik
v  penggunaan alat dan bahan dalam bekerja haruslah slalu terjaga dari kontaminan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar