Rabu, 21 September 2011


PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(Kelas VII)
STANDAR KOMPETENSI :
Saling memahami ketergantungan dalam ekosistem.
KOMPETENSI DASAR :
Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang terdiri atas lingkungan biotic dan abiotik. Lingkungan yang sehat, nyaman, dan menyenangkan merupakan idaman setiap orang.
Kamu tentu pernah mendengar kata polusi atay pencemaran lingkungan. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan. Polutan merupakan bahan pencemar lingkungan, dapat berupa bahan kimia, debu, panas, suara, atau radiasi yang masuk ke dalam lingkungan.
Kualitas lingkungan sangat dipengaruhi oleh manusia. Pengaruh industrialisasi dan teknologi memang nyata terhadap kesejahteraan manusia, tetapi muncul pula dampak yang membahayakan bagi lingkungan. Dampak tersebut misalnya sampah atau limbah industri yang dibuang secara sembarangan tanpa mempedulikan kebersihan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pencemaran disekitar kita menyebabkan kesehatan lingkungan terganggu. Akibatnya, lingkungan menjadi tidak nyaman dan segar yang akhirnya akan merugikan kehidupan manusia itu sendiri. Lihatlah Gambar 10.1 !
Gambar 10.1 Lingkungan sungai nyang rusak akibat limbah pabrik.
Selain masalah pencemaran lingkungan, masalah penebangan hutan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan pula. Hutan banyak menyediakan sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Banyak masyarakat dan perusahaan menebang pohon dan mengambil serta menggunakan hasil hutan untuk kepentingan industri. Mereka cenderung melakukan eksplorasi besar-besaran. Akibatnya, lahan hutan yang tandus berdampak sangat buruk bagi lingkungan, misalnya erosi, banjir, rusaknya habitat hewan dan tumbuhan, terancamnya kepunahan jenis-jenis hewan dan tumbuhan tertentu, serta meningkatnya suhu lingkungan. Untuk memperbaiki lahan tandus yang terkikis akibat erosi menjadi lapisan tanah subur dibutuhkan waktu antara 500 dan 1000 tahun.

A.     Lingkungan Alami dan Lingkungan Tercemar
Lingkungan yang masih alami berbeda dengan yang telah tercemar. Lingkungan alami adalah lingkungan atau ekosistem yang disusun oleh komponen biotic dan abiotik yang seimbang serta tidak tercemar oleh polutan. Lingkungan tercemar (terpolusi) adalah lingkungan atau ekosistem yang komponen-komponen penyusunnya (baik biotic maupun abiotik) tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam lingkungan tersebut.
Ciri-ciri lingkungan alami dan tercemar.
1.      Apabila air sungai mengalami perubahan warna, berbau busuk, atau dipenuhi oleh sampah, maka sungai tersebut dikatakan telah tercemar. Namun sebaliknya, jika kamu melihat sungai yang airnya jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau, maka sungai itu masih alami.
2.      Polusi yang berlebihan akibat kendaraan bermotor dapat menyebabkan pernapasanmu menjadi tidak nyaman karena udara kotor yang dihirup banyak terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau mobil. Yang biasanya terjadi di kota-kota besar.

B.    Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan sifat zat pencemar, pencemar lingkungan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1.      Pencemaran kimiawi, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.
2.      Pencemaran fisik, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, zat padat, dan gas.
3.      Pencemaran biologis, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam mikrob penyebab penyakit.

Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air, tanah, udara, dan suara.
1.      Pencemaran air
Pencemaran air  adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain (polutan) kedalam lingkungan perairan sehingga mutu air menurun.
Sumber-sumber pencemaran air, terutama berasal dari limbah industry, limbah rumah tangga, pertanian, dan hasil tambang.           
a.      Limbah Industri
Limbah industri atau pabrik mengandung berbagai macam zat berbahaya, salah satunya logam berat. Beberapa unsur logam berat, seperti timbale, cadmium, dan raksa sangat berbahaya bagi manusia jika masuk ke dalam tubuh. Apabila limbah pabrik yang mengandung logam berat dibuang ke sungai, maka airnya menjadi tercemar.
Limbah industri yang belum diolah bila masuk ke suatu perairan dapat menyebabkan kematian banyak organisme yang hidup di dalam perairan tersebut. Lihatlah Gambar 10.2 !

Gambar 10.2 (a). Kerusakan laut akibat limbah industri (b) Limbah industri mengakibatkan kematian ikan laut.   




Seluruh organisme yang mati, baik tumbuhan maupun hewan, selanjutnya mengalami proses pembusukan. Dekomposer membutuhkan banyak  dalam menguraikan senyawa-senyawa organik dari limbah atau bangkai organisme sehingga kadar  dalam perairan menipis. Menyusutnya kadar  menyebabkan perairan tersebut miskin  dan kondisi ini sangat berpengaruh terhadap populasi flora dan fauna di dalamnya.
Limbah industri yang mengendap di dasar perairan dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut.
1.      Pendangkalan perairan.
2.      Air menjadi kotor dan berubah warna menjadi hitam.
3.      Muncul bau tidak sedap karena proses penguraian oleh decomposer berlangsung secara tidak sempurna.
Untuk mencegah pencemaran perairan yang diakibatkan oleh limbah industri dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
1.      Setiap pabrik harus memiliki tempat penampungan dan instalasi pengolahan limbah sehingga limbah yang dibuang tidak mengurangi kualitas perairan.
2.      Limbah industri yang mengandung unsure logam dapat diatasi dengan menanam tumbuhan sejenis alang-alang disekitar tempat pembuangan limbah. Tumbuhan itu dapat menyerap zat-zat beracun dari air limbah.
3.      Sanksi hokum yang tegas bagi perusahaan yang sengaja membuang limbah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

b.      Limbah Pertanian
Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan pada lahan pertanian dapat menyebabkan peningkatan kesuburan ekosistem perairan, seperti kolam, danau, waduk, atau sungai. Pupuk tersebut akan menjadi polutan yang mengandung banyak haramineral. Akibatnya, perkembangbiakan tumbuhan air menjadi sangat cepat. Peristiwa ini disebut eutrofikasi, yaitu proses perkembangbiakan tumbuhan air dengan cepat karena memperoleh zat makanan berlimpah dari pemupukan yang berlebihan. Misalnya, pada alga atau ganggang yang dikenal dengan istilah blooming algae.



Lihatlah Gambar 10.3 !
Gambar 10.3 Eutrofikasi
Eutrofikasi menyebabkan permukaan air yang dipenuhi ganggang menghalangi masuknya sinar Matahari ke dalam perairan sehingga menghambat proses fotosintesis fitoplankton. Hal ini mengakibatkan kadar oksigen dalam air menurun.
Insektisida digunakan para petani untuk mengurangi jumlah hama yang menyerang lahan pertaniannya. Salah satu jenis insektisida yang sangat berbahaya adalah DDT (diklorodifeniltrikloroetana). Senyawa DDT tidak dapat terurai di alam. Apabila senyawa ini secara tidak sengaja dikonsumsi oleh makhluk hidup, maka akan tertimbun di dalam tubuh karena tidak dapat dicerna. Sebagai contoh, berkurangnya populasi burung Falconi forms disebabkan tingginya kadar DDT di dalam tubuh burung tersebut sehingga menyebabkan cangkang telur menipis dan mudah pecah.
Pencemaran yang diakibatkan oleh limbah pertanian dapat dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut.
1.      Penggunaan pupuk buatan sesuai dosis yang telah ditentukan.
2.      Tidak melakukan pemupukan ketika turun hujan.
3.      Menggunakan pestisida yang mudah diuraikan oleh alam dan harus tepat dosis.
4.      Pelaksanaan pertanian organik.   




c.       Limbah Rumah Tangga
Menumpuknya sampah di pinggir jalan atau di tempat-tempat tertentu, terutama di daerah perkotaan, merupakan pemandangan yang tidak asing lagi bagi kita. Salah satu contoh limbah yang dihasilkan dari kegitan rumah tangga sehari-harirumah yaitu yang mengandung detergen pada air buangan. Limbah dalam jumlah besar yang masuk ke dalam perairan akan menyebabkan pencemaran ekosistem perairan. Kemudian, sampah akan diuraikan oleh mikroorganisme dan proses penguraian tersebut mengakibatkan kandungan oksigen dalam perairan menurun. Penurunan kandungan oksigen akan merugikan biota (makhluk hidup) perairan.
d.      Limbah Minyak
Berita tentang kecelakaan kapal tanker ( kapal khusus pengangkut banda cair) yang membawa bahan bakar minyak bumi akan mengakibatkan biota di laut terpengaruh langsung oleh pencemaran minyak dan secara tidak langsung akan berpengaruh pula terhadap organisme yang hidup di darat. Adanya lapisan minyak di permukaan laut menyebabkan oksigen tidak dapat berdifusi ke dalam air laut. Selain itu, sinar Matahari tidak mampu menembus seluruh permukaan laut sehingga fitoplankton tidak dapat berfotosintesis.
2.      Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah peristiwa masuknya polutan ke dalam tanah sehingga menurunkan kualitas tanah. Bahan pencemar tanah tidak ubahnya seperti bahan pencemar air, yaitu memiliki sifat yang berbeda-beda. Limbah industri yang mengandung logam berat sebagian akan menumpuk di dalam tanah dan sebagian lagi akan meresap ke dalam tubuh tumbuhan bersama air. Jika tumbuhan tersebut dimakan hewan, maka suatu ketika akan masuk ke dalam tubuh manusia. Jelas hal ini akan membahayakan kesehatan manusia.
Tanah yang tercemar akan berdampak negatif bagi kehidupan. Dampak negatif tersebut, antara lain sebagai berikut.
a.      Kehidupan mikroorganisme tanah akan terganggu. Mikroorganisme tanah sangat berperan dalam proses penguraian.
b.      Sifat fisik dan kimiawi tanah berubah sehingga menyebabkan penurunan kesuburan tanah.
c.       Keseimbangan ekologis dalam ekosistem akan terganggu.





3.      Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya polutan ke dalam lapisan udara sehingga menurunkan kualitas udara.  
Pada umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurnaoleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik, dan kendaraan bermotor. Gas atau asap tersebut merupakan hasil oksidasi berbagai unsur penyusun bahan bakar, seperti karbon dioksida (), karbon monoksida (CO), belerang oksida (), dan nitrogen oksida ().
a.      Gas Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida atau CO merupakan gas beracun yang sangat berbahaya bagi organisme, termasuk manusia. Gas CO didalam tubuh lebih mudah berikatan dengan hemoglobin (Hb) sehingga dalam peredaran darah Hb akan lebih banyak mengikat CO daripada oksigen (). Pengikatan  dalam sel darah digunakan untuk menghasilkan energi bagi sel manusia. Apabila 70-80 % Hb dalam darah telah mengikat CO, maka dapat mengakibatkan kematian (mati lemas).
Efek lain yang ditimbulkan CO terhadap manusia, antara lain menyebabkan stres pada jantung, sakt kepala, pening, dan mual.
b.      Gas Karbon Dioksida ()
Karbon dioksida sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis. Namun, jika kadar  dalam atmosfer meningkat, maka dapat menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer. Akibatnya, panas akan dipantulkan kembali ke Bumi sehingga permukaan Bumi menjadi lebih panas. Peristiwa itu disebut efek rumah kaca (greenhouse effect).
Efek rumah kaca dapat menapaaikkan suhu udara di Bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia. Selama 20 abad ini, kenaikan suhu diperkirakan antara 0,3-C. Untuk 100 tahun ke depan, kenaikannya diperkirakan mencapai C. Pemanasan global dapat mengubah pola iklim diseluruh dunia.




Lihatlah Gambar 10.4 !
Gambar 10.4 Kenaikan emisi gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global.
Manusia mendorong efek rumah kaca melalui pembakaran bahan bakar fosil (misalnyabatu bara, gas alam, dan minyak bumi) yang menghasilkan . Salah satu bahaya efek rumah kaca bagi peradaban di Bumi adalah mencairnya lapisan es di daerah kutub. Akibatnya, permukaan laut menjadi semakin tinggi yang akan menenggelamkan pulau-pulau kecil atau menyebabkan banjir di daerah sekitar pantai.
c.       Gas Belerang Oksida () dan Nitrogen Oksigen ()
Gas belerang oksida, misalnya belerang dioksida () dan nitrogen oksida, misalnya nitrogen dioksida () jika bereaksi dengan air membentuk persenyawaan yang bersifat asam sehingga dapat menimbulkan hujan asam. Hujan asam adalah hujan yang terjadi ketika sinar Matahari menyebabkan pengikatan sulfur dioksida dan nitrogen oksida dengan  dan uap air di udara.
Zat asam yang turun bersama hujan akan merusak tumbuhan, mikroorganisme tanah/air, dan mengganggu kehidupan hewan air tawar. Hujan asam dapat merusak tumbuhan karena akan memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan nitrogen.



Lihatlah Gambar 10.5 !
Gambar 10.5 Terjadinya hujan asam
Gas  dan  merupakan polutan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Keduanya senyawa ini dapat menyebabkan iritasi paru-paru, mata, dan hidung.

d.      Klorofluorokarbon (CFC)
Alat-alat rumah tangga atau kantor, contohnya lemari es, hair spray, AC (air conditioner). Alat-alat tersebut ada yang masih menggunakan bahan pendingin berupa gas CFC. Gas CFC sukar terurai, di atmosfer mampu bertahan dalam jangka waktu sangat lama. Agar dapat hilang membutuhkan waktu hingga seratus tahun.
Gas CFC yang bercampur dengan udara mampu merusak lapisan ozon, padahal lapisan ozon berfungsi melindungi organisme Bumi dari radiasi sinar ultraviolet Matahari.
Peningkatan radiasi sinar ultraviolet (UV) sangat membahayakan kehidupan di Bumi. Sinar ini sangat berbahaya karena beberapa alasan berikut.
1.      Meningkat risiko kanker kulit, khususnya bagi orang-orang berkulit terang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar