Kamis, 22 September 2011

bilogi ! rhodophyta


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
RHODOPHYTA


A. Tujuan
     Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan:
1). Untuk mengetahui spesies-spesies yang tergolong Rhodopyta.
2). Untuk mengetahui ciri-ciri utama dari devisio Rhodophyta.
3). Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi Rhodophyta.

B. Alat dan Bahan
Spesimen mikroskopis dari Rhodophyta, diantaranya:
Ø  Gracilaria sp.                           
Ø  Chondrus sp.
Ø  Gelidium sp.
Ø  Corallina sp.
Ø  Ceramium sp.
Ø  Rodymenia sp.
Ø  Chondrus crisppus
Ø  Euchema sp.
Ø  Euchema spinosum
Ø  Gigartina papilloide.

C. Langkah Kerja
Untuk Cyanophyta makroskopis:
1). Sediakan  specimen yang akan diamati.
2). Amati dan identifikasi  spesimen tersebut.
3). Gambar (beri keterangan).

D. Dasar Teori
Alga merah hamper seluruhnya hidup di laut. Beberapa uniseluler, tetepi sebagian besar dalam bentuk multiseluler yang hidup pada batuan, kira-kira 1500 species telah diidentifikasi.
Rhodophyta melaksanakan fotosintesis dengan klorofil a (beberapa species mempunyai klorofil d tetepi tidak ada yang mempunyai klorofil b), karena merupakan eukariota yang baik, mereka menggabungkan klorofilnya dalam satu atau lebih kloroplas. Akan tetapi system membrane dalam kloroplas ini sangat mirip dengan yang terdapat dalam sel-sel alga hijau-biru. Alga merah mempunyai fikosianini dan fikoreitin dalam membrane fotosintesik-nya. Keduanya berguna sebagai pigmen antenna, yang meneruskan energi yang diserap oleh klorofi a. Ada juga yang berpendapat bahwa eukariota merupakan hasil evaluasi dari prokariota endosimbiotik. (John W. Kimball).
Jenis alga ini berbeda dengan alga lainnya terutama mengenai alat reproduksi seksualnya yaitu gamet jantan tidak berflagel disebut spermatia, mereka diankut secara pasif menuju alat kelamin  betina “Karpogonium”. Beberapa Rhodophyta mempunyai zygote yang membelah lansung menjadi spora (karpospora), tetapi kebanyakan  membuat karpospora tidak langsung dari zygot ( Drs. Otang Hidayat ).
Perkembangbiakan vegetatif dengan aplanospora ( spora tidak bergerak ) dan dengan fragmentasi thallus. Sedangkan perkembangan generatifnya dengan pembuahan sel telur di dalam korpogonium oleh spermatium. ( Drs. Suroso, A, Y, 1992 ).
Beberapa alga merah digunakan sebagai makanan di daerah pantai, terutama di kawasan timur. Agar-agar yang secara luas digunakan sebagai dasar untuk pembiakan bakteri dan organisme lain, diektrak dari alga merah.

D. Hasil Pengamatan                         

Tabel 1. Ciri-ciri Divisi Rhodopyta
NO
SPECIES
CIRI-CIRI UTAMA
1.
Gracilaria sp
  • Mengandung zat floredian untuk pembuatan agar-agar.
  • Thallus memiliki percabangan secara dikotomi yang langsing (gracilis).
  • Thallus berbentuk silindris.
  • Warna merah kecoklatan.
2.
Chondrus sp
  • Daur hidup berfasa dua.
  • Banyak mengandung zat pektin, disamping zat floredian.
  • Thallus pipih.
  • Percabangan dikotom pendek.
  • Elastis seperti tulang rawan (chondrus).
  • Warna merah keunguan (bila segar) dan menjadi putih bila mengering.
3.
Gelidium sp
  • Daur hidup berfasa tiga.
  • Thallus berbentuk silindris dengan percabangan dikotom.
  • Warnanya dari kemerahan sampai kehijauan.
  • Mudah hancur karena mengandung banyak bahan agar-agar (floredian).
4.
Corallina sp
  • Thallusnya berbuku-buku mengandung zat kapur (coral) dan bentuknya silindris dan mudah patah.
  • Warna sewaktu segar merah keunguan setelah kering menjadi putih.
  • Percabangannya dikotom.
5.
Ceramium sp
  • Daur hidup berfasa tiga.
  • Tubuh silindris langsing dengan percabangan dikotom panjang.
  • Warna segarnya cokelat.
6.
Rodymenia sp
  • Thallus tebal memipih.
  • Percabangan menyirip ke salah satu sisi.
  • Berwarna hijau.
  • Banyak mengandung agar-agar.
  • Warna sewaktu segar kehijauan.
7.
Chondrus Crisppus
  • Mengandung zat floredian yang bersifat liat.
  • Thallus berbentuk pipih.
  • Percabangan dikotomi.
  • Warna thallus merah keunguan (segar) dan putih bila kering.
  • Bersifat seperti tulang rawan.
  • Thallus lebih panjang dari Chondrus sp lainnya.
8.
Euchema sp
  • Daur hidup berfasa tiga.
  • Thallus berwarna kemerahan.
  • Banyak mengandung zat floredian.
9.
Euchema Spinosum
  • Daur hidup berfasa tiga.
  • Thallus seperti beruas.
  • Thallus berwarna kemerahan.
  • Banyak mengandung zat floridean.
10.
Gigartina Papilloides
  • Banyak mengandung zat floredian.
  • Thallus berbentuk pipih.
  • Thallus berwarna kemerahan.

E. Pembahasan
            Berdasarkan hasil pengamatan maka Rhodophyceae  ( rhodon = merah rose, phykos = alga ) adalah golongan alga yang memiliki pigmen merah umumnya dan mengandung zat cadangan makanan bahan agar - agar ( floriodean ). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur ( Coralina ) dan zat pektin ( Conrus, Gigartina ). Adapun yang mempunyai nilai ekonomi karena menghasilkan bahan agar - agar adalah Euchema, Gelidium, Gracillaria, dan Rhodymenia.
            Semua Rhodophyta dimasukan dalam satu classis yaitu Rhodophyceae. Rhodophyta kebanyakan hidup di laut. Thallus Rhodophyta bersel banyak. Dari divisi  Rhodophyta ini kita dapat membedakannya berdasarkan bentuk thallus yang dimiliki oleh divisi ini. Ada dua bentuk thallus yaitu :
1. Bentuk Thallus silindris dimiliki oleh Euchema sp., Gracillaria sp., Corallina sp., dan Gellidium sp., dari bentuk thallus silindris dibagi lagi menjadi thallus silindris berbuku dimiliki oleh Corallina sp. dan thallus silindris tidak berbuku dimiliki oleh Euchema sp dan Gracillaria sp. . Thallus silindris tidak berbuku dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu warna merah kecoklatan dimiliki oleh Euchema sp. dan Gracillaria sp. Sedangkan warna kemerahan dimiliki oleh Gelidium sp. . Thallus silindris tidak berbuku warana merah kecoklatan dibagi lagi menjadi dua yaitu warna merah kecoklatan lebih banyak Floridean dimiliki oleh Euchema sp. dan warna merah kecoklatan lebih banyak zat pektin dimiliki oleh Gracillaria sp.
2. Bentuk Thallus tebal memipih dimiliki oleh Gigartina sp. dengan warna kemerahan dan Crondus crispus dengan warna merah keunguan
            Disamping itu juga kita dapat membedakannya berdasarkan ciri - ciri utama yang dimiliki oleh species Rhodophyta ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Gracillaria sp.
   Ciri - ciri utamanya adalah sebagai berikut : mengandung zat floredion untuk pembuatan agar - agar, thallus memiliki percabangan secara dikotomi yang langsing atau gracillis, thallus berbentuk silindris berwrana merah kecoklatan.
2. Conrus sp.
   Ciri - ciri utamanya adalah daur hidup berfasa dua, banyak mengandung zat pectin disamping zat floridean, thallusnya pipih percabangan dikotomi pendek, elastis seperti tulang rawan ( conrus ), warna merah keunguan ( bila segar ) dan menjadi putih bila mongering.
3. Gellidium sp.
   Ciri - ciri utamanya adalah daur hidup berfasa tiga, thallus berbentuk silindris dengan percabangan dikotom, warnanya dari kemerahan sampai kehijauan, mudah hancur karena banyak mengandung bahan agar - agar        ( floridean ).
4. Coralina sp.
   Ciri - ciri utamanya adalah thallusnya berbuku - buku mengandung zat kapur ( Coral ) dan bentuknya sislindris dan mudah patah, warna sewaktu segar merah keunguan setelah kering menjadi putih, percabangannya dikotom.
5. Ceranium sp.
   Ciri - ciri utamanya adalah daur hidupnya berfasa tiga, tubuh silindris langsing, dengan percabangan diikotom panjang, warna segarnya coklat.
6. Rodymenia sp.
    Ciri - ciri utamanya adalah thallus tebal memipih, percabangan menyirip ke salah satu sisi, berwarna hijau, banyak mengandung agar - agar, warna sewaktu segar kehijauan.
7. Conrus crispus
   Ciri - ciri utamanya adalah mengandung zat floredian yang bersifat liat, thallus berbentuk pipih, percabangan dikotomi, warna thallus merah keunguan ( segar ), dan putih bila kering, bersifat seperti tulang rawan, thallus lebih panjang dari conrus sp. lainnya.
8. Euchema sp.
   Ciri - ciri utamanya adalah daur hidup berfasa tiga, thallus berwarna kemerahan, banyak mengadung floridean.
9. Euchema spinosum
   Ciri - ciri utamanya adalah daur hidup berfasa tiga, thallus berwarna kemerahan, banyak mengandung floridean.
10. Gigartina papilloides
   Ciri - ciri utamanya adalah banyak mengandung zat floredian, thallus berbentuk pipih, thallus berwarna kemerahan.

F. Kesimpulan
            Setelah melakukan praktikum Rhodophyta ini, maka kami dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
            Kami dapat mengetahui ciri -ciri utama dari division rhodophyta sehingga dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikannya. Rhodophyta memiliki pigmen merah dan mengandung zat makanan agar - agar ( floridean ) beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur. Disamping itu juga kami dapat mengetahui perbedaan dan persamaan anatara spesies - spesiesnya diantaranya Gracillaria sp. dengan Gigartina sp., persamaannya adalah alga ini mengandung zat floridean untuk pembuatan agar - agar, thallusnya memiliki percabangan secara dikotomi. Sedangkan perbedaannya adalah golongan Gigartina sp. lebih banyak mengandung zat pectin atau floridean yang bersifat liat. Antara Gracillaria sp., Conrus sp., dan Gellidium sp.,  Gracillaria sp. thallusnya berbentuk silindris dengan percabangan secara dikotom, warnanya merah kecoklatan. Conrus sp. thallusnya berbentuk pipih dengan percabangan secara dikotom pendek. Warnanya merah keunguan ( Bila segar ) dan menjadi warna putih bila mongering. Alga ini disebut conrus karena sifatnya seperti tulang rawan. Gellidium sp. thallusnya berbentuk silindris dengan percabangan secara dikotomi, warnanya dari kemerahan sampai kehijauan dan mudah hancur karena banyak mengandunmg zat bahan agar - agar atau floridean.

G. Saran
  Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kami mengharapakan kritik yang membangun demi pembuatan laporan selanjutnya.
2. Untuk memperlancar praktikum ini diharapkan mahasiswa memperdalam materi yang berhubungan atau menunjang praktikum ini.














DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Otang. 2006. Diktat Botani Cryptogamamae. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Smith. 1976. Botany - Cryptogamae, II. New York : McGraw Hill Book.
Yudianto, Suroso Adi. 2006. Penuntun Praktikum Botani Cryptogamae. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Yudianto, Suroso Adi. 1992. Pengantar Cryptogamae. Bandung : Transito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar